3 Cara Menggunakan Gadget Untuk Mengedukasi Anak

Keberadaan gadget sepertinya tidak dapat dihindari lagi. Bukan hanya orang dewasa saja, anak di bawah 10 tahun pun bahkan sudah banyak yang pandai mengoperasikan smartphone. Menonton film kartun atau bermain game menjadi kegiatan terfavorit mereka. Namun, apakah gaya hidup yang selalu bergantung pada gadget ini baik untuk anak-anak? Meski menjadi sarana hiburan bagi si kecil, tapi pengaruh gadget ini sangat besar bagi proses tumbuh kembang anak. Baik atau buruknya, semua kembali lagi dari cara orangtua membimbing anak ketika sedang bersama gadget. 

Ada 3 cara menggunakan gadget pada anak, diantaranya adalah:

Beri Perlindungan dari Hal-hal Negatif
Sebagai orang tua di zaman modern, Anda perlu memahami cara memblokir suatu situs atau website yang kurang pantas bagi anak-anak. Saat ini perkembangan aplikasi juga berjalan sangat cepat. Ada ribuan aplikasi beredar di internet yang beberapa di antaranya bisa di-download secara gratis. Anda juga perlu bertindak tegas dalam hal pengunduhan aplikasi ini. Pilihlah aplikasi yang hanya boleh dimainkan oleh anak. Dengan begitu, mereka pun terhindar dari berbagai macam konten atau iklan aplikasi yang tidak pantas ditonton anak seusianya.

Atur Jadwal Anak Bermain Gadget
Cara menggunakan gadget yang mengedukasi salah satunya adalah atur jadwal bermain anak. Jangan biarkan anak terlalu sering menggunakan gadget. Karena bila anak terlalu sering menggunakan gadget, tentu saja akan memberikan efek negatif bagi anak, terutama dalam hal prestasi belajar dan kebutuhan bersosialisasinya. Maka aturlah jadwal pemakaian perangkat ini. Anda bisa memulainya dengan mengizinkan anak memainkan gadget hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Orang tua perlu tegas dalam hal ini. Bila anak mulai melanggar aturan.

Kenali Konten Bermanfaat
Yang ketiga di dalam cara menggunakan gadget untuk anak adalah orang tua perlu menambah wawasan tentang website, aplikasi, atau pun game-game online yang biasa dimainkan anak. Jangan biarkan anak bermain game yang terlalu banyak menampilkan adegan kekerasan dan konten-konten dewasa lainnya. Bagaimana pun anak adalah seorang peniru yang ulung. Maka berikanlah konten-konten yang edukatif dan baik agar anak bisa mendapatkan manfaat yang baik dari konten yang ia mainkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar