Perhiasan Tradisional telah ada sejak zaman dahulu, sebagai media ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk visual. Proses penciptaan perhiasan tidak lepas dari pengaruh lingkungan, yang memiliki makna beraneka ragam bersinggungan dengan kepentingan kepercayaan dan perasaan sakral tertentu. Cenderung mempunyai fungsi magis, penambahan kekuatan dan wibawa si pemakai. Motif atau bentuk perhiasan biasanya terinspirasi dari tanaman atau hewan yang dianggap sakral dan memiliki filosofis tertentu untuk si pemakai. Misalnya merak yang melambangkan kecantikan dibalik kekuatan diri, bunga mawar sebagai kecantikan yang terlindungi, buah kelapa melambangkan kokoh dan kekuatan.

Pada umumnya Perhiasan Tradisional kini hanya dikenakan pada upacara adat, seperti perkawinan, kematian, dan lainnya. Yang terbuat dari bahan sederhana seperti kerang, batu, berbagai macam jenis bunga, perunggu, hingga permata indah berkilau seperti intan berlian. Misalnya pada upacara perkawinan adat Sunda yang menggunakan rangkaian bunga melati sebagai hiasan kepala dan kalung saat prosesi siraman. Perhiasan berlian digunakan para kaum wanita untuk mempercantik penampilan dan menunjukkan strata sosial tinggi seiring dengan jenis perhiasan yang dikenakannya. 


Namun tak jarang kaum pria pun melirik perhiasan sebagai simbol dan karakter sesuai dengan kepribadian serta gaya hidup mereka. Kini banyak desainer yang memadu padan motif khas tradisional Indonesia melalui emas, perak, serta berlian yang modern dan berkelas. Salah satunya yaitu Samuel Wattimena dengan meluncurkan “Koleksi Perhiasan Nusantara” sebagai langkah untuk mempopulerkan cerminan budaya Indonesia. Bekerja sama dengan The Palace, Samuel membuat tiga seri dalam koleksinya. 

Yaitu Seri Nusa yang berarti rangkaian kepulauan mewakili latar belakang Indonesia bagian barat. Seri Anta yang berarti angan-angan, merepresentasikan bagian tengah. Serta Seri Tara yang berarti perempuan dengan kebebasan jiwa, mewakili Indonesia bagian timur Perhiasan Tradisional tak lagi dipandang sebelah mata sebagai perhiasan yang rumit dan berat, perpaduan modern mengajak masyarakat menggali kekayaan bumi pertiwi. Menyelamatkan bangsa dari disorientasi dan krisis kebudayaan yang tergerus oleh perkembangan zaman Menghargai aneka ragam keunikan adat istiadat serta budaya Indonesia yang telah lama tersimpan sebagai jati diri bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar