1.     Kesulitan atau Nyeri saat Buang Air Kecil

Salah satu gejala utama dari kondisi ini adalah kesulitan atau nyeri saat buang air kecil. Hal ini dapat terjadi karena kandung kemih tidak sepenuhnya kosong dan menyebabkan tekanan yang tidak nyaman saat mengosongkannya.

2.      Rasa Tidak Nyaman atau Tekanan di Perut Bawah

Penderita juga seringkali mengalami rasa tidak nyaman atau tekanan di daerah perut bawah. Hal ini disebabkan oleh kandung kemih yang terisi penuh dan menekan organ-organ di sekitarnya.

3.      Perasaan Tidak Puas setelah Buang Air Kecil

Meskipun telah berkemih, penderita mungkin akan merasa tidak puas atau masih merasa perlu untuk berkemih lebih lanjut. Hal ini karena kandung kemih tidak bisa sepenuhnya mengosongkan dirinya.

4.      Berkemih dalam Jumlah Kecil tapi Sering

Penderita kemungkinan mengalami kebiasaan berkemih dalam jumlah kecil, namun dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Hal ini karena kandung kemih tidak dapat menyimpan urin dengan efisien.

5.      Berkemih Malam Hari yang Lebih Sering dari Biasanya

Gejala lainnya seringkali termanifestasi dalam kebiasaan berkemih yang lebih sering di malam hari. Ini dapat mengganggu tidur dan kualitas istirahat seseorang.

6.      Pembengkakan atau Rasa Tegang di Kandung Kemih

Penderita bisa saja merasakan pembengkakan atau rasa tegang di daerah kandung kemih. Ini disebabkan oleh akumulasi urin yang berlebihan dan kandung kemih yang terlalu terisi.

Kesimpulan

Mengenali gejala-gejala ini merupakan langkah penting dalam mendeteksi retensi urin secara dini dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola kondisi ini dengan efektif. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.

Demikian informasi seputar apa saja gejala retensi urine yang umum terjadi. Jangan lupa juga untuk memilih popok dewasa berkualitas jika diperlukan, salah satunya yaitu Confidence.